Saumlaki siap86.co.id,- Kondisi miskin ekstrim yang terjadi di kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) saat ini, membutuhkan perhatian serius dari semua pemangku kepentingan
Pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti, pendapatan perkapita masyarakat yang tidak bisa dihitung, kenaikan harga barang di pasar yang sangat melejit, membutuhkan perhatian serius semua pihak
Kompleksitas persoalan sosial kemasyarakatan sedemikian, belum tertangani secara baik, kini muncul lagi persoalan baru dikalangan masyarakat, yang mana masyarakat KKT, dipaksakan untuk membeli minyak tanah dengan menggunakan KK dan KTP
Persoalan ini, kemudian menjadi sebuah misteri kehidupan, yang tidak tahu dimana pangkal pohonnya, dan dimana ujung ranting bersama daunnya
Minyak tanah bersubsidi, sesungguhnya merupakan hak mutlak masyarakat kecil (WONG CILIK), yang harus diperoleh dengan mudah, tanpa ada aturan yang mempersulit mereka
Pada tataran praktis, hari ini masyarakat KKT, dipersulit untuk mendapatkan minyak tanah saat pembelian, harus menggunakan KK dan KTP
Persoalan ini ketika hendak dikonfirmasi oleh awak media, dengan kepala depot Pertamina Saumlaki Anli Lagalima di kantor Pertamina, yang berlokasi di desa Olilit Barat, jumat 20/12-2024, justru para awak media tidak diberikan kesempatan untuk melakukan konfirmasi berita
Malah alasan klasik yang diterima oleh awak media, di pos sekuriti dengan kalimat yang berbunyi "bapa sementara SUM dengan orang jakarta" terang seorang sekuriti yang masuk untuk melaporkan kehadiran awak media
Alasan klasik ini sudah sangat membudaya dikalangan komunitas MIGAS. Melihat kenyataan ini, maka pertanyaan yang muncul adalah, mau dikemanakan masyarakat wong cilik Tanimbar, yang hendak mendapatkan haknya, harus dipersulit dengan aturan yang misteri ???
Menyikapi pertanyaan dimaksud, maka jawabannya adalah, mungkin rumput hijau yang mampuh memberikan jawabannya !!!! sebab disitulah, para wong cilik pasti mendapatkan jawabannya, kenapa ? karena status wong cilik berbeda dengan status wong gede, yang mana dalam komunitas wong gede, cuma mengangkat telepon, maka semuanya terealisasi, sama seperti ALIBABA dengan BIM SABIMNYA
Hai para wong cilik, terimalah kenyataan hidup ini, sebagai bentuk refleksimu, karena sampai berita ini diluncurkan, belum ada penjelasan yang pasti dari pihak Pertamina Saumlaki.(Yan)
Komentar0